Pada dasarnya manusia merupakan makhluk monodualisme, yaitu makhluk yang disatu sisi merupakan makhluk individu dan disisi lain merupakan makhluk sosial. Hal ini tertuang dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti kita tahu manusia mempunyai dua kepentingan yang bersifat pribadi (individu) dan kepentingan bersama (sosial). Melihat hal itu, dalam kehidupan kita sering menjumpai bahwa antara dua sifat (individu dan sosial) kadang terjadi benturan.
Mungkin diantara kita terkadang dibingungkan oleh dua pilihan yang keduanya benar-benar penting. Misalnya pada saat itu kita sedang sakit dan harus pergi ke dokter (individu) dan disaat yang sama, kita (ibaratkan saja kita sebagai ketua RT) ada kepentingan rapat di Balai Desa. Kedua hal tersebut sebenarnya sama-sama penting. Tapi apakah mungkin dalam keadaan sakit kita tetap menghadiri kegiatan rapat tersebut? Secara otomatis kita lebih mementingkan pergi ke dokter untuk berobat. Dan mewakilkan posisi kita sebagai ketua kepada wakil ketu RT atau pengurus yang lain. Karena memang kesehatan kita lebih penting walaupun acara rapat tersebut juga penting karena kita adalah ketua RT.
Tapi coba kita melihat ke hal lain. Disaat suatu hari kita bersiap untuk datang ke tempat les (kursus) mengendarai mobil misalnya, karena rencana kedepan kita akan bekerja dibidang tersebut (sopir). Tiba-tiba saja kita dikabari bahwa saudara kita ada yang meninggal. Tidak mugkin kita akan tetap berangkat ke tempat kursus. Secara otomatispun kita lebih memilih untuk datang kerumah duka untuk sekedar ikut berbela sungkawa dan memberi penghormatan terakhir kepada saudara yang meninggal. Untuk kegiatan kursus kita memilih untuk ijin.
Idealnya :
Terkadang kita tidak sepenuhnya memikirkan hal mana yang lebih penting. Kadang karena malas, atau lebih ingin melakukan kegiatan lain yang lebih seru, lebih asyik, dan lain-lain, pasti ada saja alasan kita untuk meninggalkan suatu acara baik individu maupun kegiatan sosial. Bahkan tidak sering kita berbohong untuk menjadikan alasan dalam meninggalkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut saya, kita sebagai makhluk individu yang juga merupakan makhluk sosial, kita sebaiknya bisa mengkondisikan kegiatan-kegiatan tersebut. Mana yang seharusnya lebih kita pentingkan? Mana yang seharusnya kita hadiri? Mana yang lebih bermanfaat untuk kita?. Kita tidak seharusnya egois. Lebih sering mementingkan pribadi, atau justru lebih suka meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan sosial.
Kita juga seharusnya dapat menyeimbangkan antara kedua sifat tersebut. Seimbang disini bukan berarti kita harus bisa mengadiri kedua hal penting dalam waktu bersamaan, atau melakukan kedua kegiatan dalam waktu yang sama pula. Maksut dari menyeimbangkan antara sifat sosial dan sifat individu disini adalah, kita harus sama-sama mementingkan keduanya. Kita harus bijaksana menentukan mana diantara kedua hal yang bersifat individu dan sosial tersebut yang harus kita lakukan atau laksanakan terlebih dahulu. Keduanya memang sama-sama penting, tetapi diantara hal tersebut tentu salah satunya ada yang lebih penting. Untuk hal penting lainnyapun, kita tidak bisa beralasan untuk meninggalkannya. Kita harus bijkasana dalam menyikapi kedua sifat tersebut.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...