Hello! Myspace Comments

Jumat, 21 Oktober 2011

hasil dari sistem kebut semalam : Kondisi Sosial antara Sifat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

share


Pada dasarnya manusia merupakan makhluk monodualisme, yaitu makhluk yang disatu sisi merupakan makhluk individu dan disisi lain merupakan makhluk sosial. Hal ini tertuang dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti kita tahu manusia mempunyai dua kepentingan yang bersifat pribadi (individu) dan kepentingan bersama (sosial). Melihat hal itu, dalam kehidupan kita sering menjumpai bahwa antara dua sifat (individu dan sosial) kadang terjadi benturan.
Mungkin diantara kita terkadang dibingungkan oleh dua pilihan yang keduanya benar-benar penting. Misalnya pada saat itu kita sedang sakit dan harus pergi ke dokter (individu) dan disaat yang sama, kita (ibaratkan saja kita sebagai ketua RT) ada kepentingan rapat di Balai Desa. Kedua hal tersebut sebenarnya sama-sama  penting. Tapi apakah mungkin dalam keadaan sakit kita tetap menghadiri kegiatan rapat tersebut? Secara otomatis kita lebih mementingkan pergi ke dokter untuk berobat. Dan mewakilkan posisi kita sebagai ketua kepada wakil ketu RT atau pengurus yang lain. Karena memang kesehatan kita lebih penting walaupun acara rapat tersebut juga penting karena kita adalah ketua RT.
Tapi coba kita melihat ke hal lain. Disaat suatu hari kita bersiap untuk datang ke tempat les (kursus) mengendarai mobil misalnya, karena rencana kedepan kita akan bekerja dibidang tersebut (sopir). Tiba-tiba saja kita dikabari bahwa saudara kita ada yang meninggal. Tidak mugkin kita akan tetap berangkat ke tempat kursus. Secara otomatispun kita lebih memilih untuk datang kerumah duka untuk sekedar ikut berbela sungkawa dan memberi penghormatan terakhir kepada saudara yang meninggal. Untuk kegiatan kursus kita memilih untuk ijin.
Idealnya :
Terkadang kita tidak sepenuhnya memikirkan hal mana yang lebih penting. Kadang karena malas, atau lebih ingin melakukan kegiatan lain yang lebih  seru, lebih asyik, dan lain-lain, pasti ada saja alasan kita untuk meninggalkan suatu acara baik individu maupun kegiatan sosial. Bahkan tidak sering kita berbohong untuk menjadikan alasan dalam meninggalkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut saya, kita sebagai makhluk individu yang juga merupakan makhluk sosial, kita sebaiknya bisa mengkondisikan kegiatan-kegiatan tersebut. Mana yang seharusnya lebih kita pentingkan? Mana yang seharusnya kita hadiri? Mana yang lebih bermanfaat untuk kita?. Kita tidak seharusnya egois. Lebih sering mementingkan pribadi, atau justru lebih suka meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan sosial.
Kita juga seharusnya dapat menyeimbangkan antara kedua sifat tersebut. Seimbang disini bukan berarti kita harus bisa mengadiri kedua hal penting dalam waktu bersamaan, atau melakukan kedua kegiatan dalam waktu yang sama pula. Maksut dari menyeimbangkan antara sifat sosial dan sifat individu disini adalah, kita harus sama-sama mementingkan keduanya. Kita harus bijaksana menentukan mana diantara kedua hal yang bersifat individu dan sosial tersebut yang harus kita lakukan atau laksanakan terlebih dahulu. Keduanya memang sama-sama penting, tetapi diantara hal tersebut tentu salah satunya ada yang lebih penting. Untuk hal penting lainnyapun, kita tidak bisa beralasan untuk meninggalkannya. Kita harus bijkasana dalam menyikapi kedua sifat tersebut.

Semoga bermanfaat...

Senin, 03 Oktober 2011

STIE YPPI Rembang adakan Oubound For LIMBAT

share

Mahasiswa STIE YPPI Rembang yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa waktu lalu telah menyelenggarakan kegiatan Outbound For Leadership and Motivation Basic Training (LIMBAT) sebagai pengganti kegiatan OSPEK. Kegiatan Outbound diikuti oleh seluruh Mahasiswa baru dan bertempat di Bumi Perkemahan Karangsari Park Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang selama 2hari.
Eka Febrianto selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyampaikan apresiasi positif atas kerja keras panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Mengingat Outward Training merupakan Tren Methode yang lebih sering digunakan untuk perusahaan dan diakomodasikan oleh banyak instansi akhir-akhir ini. Karena, Outbound Training merupakan salah satu metode sekaligus sarana untuk pembangun atau memperbaharui perilaku manajerial, dan membangun teamwork yang lebih solid, pengendalian emosi dan learning base nature.
Demikian juga dengan Outbound For LIMBAT, tambahnya lagi, semua diformulasikan guna pencapaian kekompakan yang dibalut dalam nuansa silaturahim dan rekreatif serta jauh dari nilai-nilai arogan dan perploncoan mahasiswa sebagaimana yang sering kita jumpai pada kegiatan OSPEK di beberapa perguruan tinggi.
Kemudian dikatakan Ketua panitia Outbound For LIMBAT, Febri Purwanto bahwa diselenggarakannya kegiatan ini juga sebagai sarana untuk intelegency building and Motivation Building. Kegiatan ini juga telah dilaksanakan rutin ditahun-tahun sebelumnya. Dan diaharapkan akan tetap terlaksana pada tahun-tahun selanjutnya.
Kegiatan dibuka pada sore hari (1/10) oleh Muhammad Tahwin SE.Msi . Pada hari kedua (2/10), seluruh peserta yang telah terbentuk menjadi 12regu mengikuti kegiatan outbound menuju pos-pos yang telah disiapkan panitia. Pada setiap pos disediakan sebuah game yang mana setiap grup harus dapat memfilosofikan game-game tersebut dalam suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi khususnya bidang managemen dan akuntansi. Acara ditutup dengan diadakannya game besar (game antar kelompok) setelah itu dilanjutkan pengumuman hasil perolehan grup terbaik, peserta terbaik dan panitia terbaik oleh Pujianto.


“Regu Cucak Rowo” sebagai regu tebaik dalam Oubound For LIMBAT

tinggalkan pesan anda ^^

 
♥ Jangan bosan mengunjungi blog "aneh" saya ya... ♥ Ayu ♥ Sponsored by Google