Rembang-Usai menggelar turnamen MNC-Bupati Cup, jajaran direksi PT Bina Putra Allam Persada (BPAP) berkonsentrasi langsung pada agenda launching skuad PSIR.
Direktur Administrasi PT BPAP Charis Kurniawan menjelaskan, pada acara launching kepada publik, akan diumumkan nama-nama pemain dan jajaran pelatih yang direkrut melakoni musim kompetisi 2011-2012.
Saat launching skuad PSIR sekaligus diumumkan struktur organisasi PT BPAP dan panpel pertandingan, berikut nama-nama personel masing-masing divisi. Pasalnya sampai dengan kini jajaran direksi dan manajemen PT BPAP belum diketahui publik. Sebelumnya, pelatih asing Amaya telah diberhentikan karena dinilai gagal dalam melatih skuad PSIR, sementara dua asisten yakni Bambang Handoyo dan Haryanto memegang jabatan baru sebagai direktur tekhnik dan pelatih kepala. Nantinya Bambang Handoyo, Haryanto dan manajer tim PSIR Siswanto akan berupaya membawa laskar dampo awang promosi ke level 1, strata tertinggi kompetisi sepakbola di tanah air.
PSIR Rembang pada musim kompetisi 2011-2012 berada di grup 2 bersama 11 tim lain, Terdiri Persepar Palangkaraya, Barito Putra FC, Persik Kediri, Persiku Kudus, PSIS Semarang, PPSM Magelang, PSCS Cilacap, Persip Pekalongan, PSS Sleman, Persikab Bandung dan Persipasi Bekasi. Kompetisi level 2 akan dimulai 10 Desember mendatang, sedangkan PSIR menjalani laga perdana partai kandang Selasa 13 Desember melawan Persepar Palangkaraya.
Rembang-Kegagalan PSIR dalam turnamen MNC Cup berimbas pada keputusan manajemen PSIR untuk memulangkan pelatih kepala PSIR Jorge Amaya. Amaya gagal melatih PSIR karena mempermalukan tuan rumah di kandang sendiri. tersingkir dalam turnamen MNC-Bupati Cup di Stadion Krida yang diprediksi bakal dijuarai oleh PSIR. Hal tersebut diungkapkan Direktur Media PT BPAP yang menaungi klub PSIR HM Daenuri didampingi Corporate secretary PSIR M. Charis Kurniawan kemarin.
Menurut Daenuri, selain Amaya pelatih fisik PSIR Izesa Cugnier juga dipulangkan. Keputusan tersebut diambil setelah melalui rapat direksi memutuskan untuk memulangkan pelatih kepala Jorge Amaya dan Asisten Pelatih Izesa Cugnier hari ini 28 November 2011, karena dinilai gagal menampilkan performa tim yang bagus.
Daenuri menambahkan sebagai caretaker pelatih PSIR sementara dipercayakan kepada duet Haryanto dan bambang Max Handoyo.
Rembang-Tuan rumah PSIR Rembang tersingkir dariturnamen MNC-Bupati Cup yang dilaksanakan Sabtu hingga Selasa, 26-29 November di Stadion Krida Rembang. Dipartai final gelar juara direbutl, Persipasi Bekasi bertemu Persiku Kudus.
Pertandingan penyisihan pertama antara PSIR Rembang melawan Persipasi Bekasi berakhir melalui adu tendangan pinalti, karena hingga babak kedua selesai kedudukan seri 1-1. Dari adu 8 tendangan pinaltiterjadi selisih 1 gol. Kubu PSIR Rembang salah seorang pemain diantaranya gagal mencetak gol, sementara eksekutor dari tim Persipasi Bekasi sukses menjalankan tugasnya, hingga skor akhir pertandingan 9-8 untuk keunggulan tamu, sehingga Persipasi lolos ke partai final.
Sementara pada penyisihan kedua hari Minggu, Persiku Kudus melawan Persitara Jakarta Utara, berakhir dengan adu tendangan pinalti. Karena sampai babak kedua usai kedudukan seri 2-2. Enam algojo dari tim Persiku Kudus sukses melaksanakan tugas, sedangkan satu penedang dari kubu Persitara gagal mencetak gol. Kedudukan akhir Persiku Kudus unggul 7-6 dari Persitara Jakarta Utara, melenggang ke babak final yang digelar hari Selasa, untuk berebut gelar juara dengan Persipasi Bekasi.
Ketua panitia pelaksana turnamen MNC-Bupati Cup, M Daenuri menerangkan, juara pertama akan mendapat piala, piagam dan uang tunai sebanyak Rp 5 juta. Sedangkan runner up menerima piala piagam dan badiah uang sejumlah Rp 3 juta.
Disebutkan M Daenuri dari segi pelaksanaan turnamen dipandang sukes oleh pihak MNC grup selaku calon sponsor, dimungkinkan dalam waktu dekat akan menggelontorkan investasiyang masih dirahasiakan nilainya.
Rembang-Menghadapi kompetisi level 2 yang akan segera bergulir, PSIR dalam waktu dekat ini akan mengadakan perandingan ujicoba turnamen sepak bola MNC Cup di Stadion Krida Rembang.
Direktur Administrasi PT BPAP Charis Kurniawan menjelaskan, turnamen MNC-Bupati Cup merupakan turnamen yang mengambil nama perusahan selaku salah satu sponsor utama kompetisi PSSI, pemegang hak siar pertandingan live. Diikuti tuan rumah PSIR Rembang, Persiku Kudus, Persis Solo dan Persipasi Bekasi.
Lanjut Charis, peserta merupakan tim yang berlaga pada kompetisi level 2 PSSI, sehingga event turnamen MNC-Bupati Cup sekaligus menjadi ajang mengenal dan mengetahui karakter kekuatan calon lawan. Pertandingan digelar sistem setengah kompetisi, semua lawan akan bertemu untuk menentukan siapa yang terbaik dan layak meraih gelar juara.
Charis menambahkan, PSIR sendiri sampai saat ini masih membuka lowongan pemain tambahan untuk posisi sitker, libero dan stoper. Baik agen pemain mupun calon pelamar dipersilakan datang langsung ke Rembang, untuk diseleksi oleh tim pelatih.
Terpisah Direktur Marketing PT BPAP, Wahyu Adi Hermawan menyampaikan, meski turnamen bertajuk MNC-Bupati Cup namun tak menutup kemungkinan sponsor lain untuk berpartisipasi.
Ditambahkan, turnamen digelar tiga hari, kick off sekaligus penyisihan hari pertama Sabtu 26 November, kedua Minggu 27 November dan partai puncak pada hari Selasa 29 November. Panitia menetapkan tiketing berbeda antara babak penyisihan dan final yaitu untuk babak penyisihan harga karcis rata-rata Rp 5 ribu dan tribun Rp 15 ribu, sedangkan di babak final, rata-rata Rp 10 ribu dan tribun Rp 15 ribu., harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga Stadion Krida diprediksi padat penonton selama MNC-Bupati Cup berlangsung.
Rembang-Menghadapi musim kompetisi yang semakin dekat, PSIR Rembang masih terus berbenah. Direktur Media PT. Bina Putra Allam Persada HM Daenuri menyatakan, PSIR Rembang masih akan merekrut empat pemain tambahan untuk melengkapi skuad Tim PSIR Rembang.Yakni untuk mengisi lini yang masih kurang, yaitu 1 striker, 1 gelandang dan 2 pemain belakang. Bagi yang berminat bisa mengirimkan curriculum vitae melalui surat elektronikmaxi.psir2011@yahoo.com; atau by fax ke : (0295)692206.
Menurut Daenuri, PT BPAP selaku pengelola tim PSIR telah mengikat kontrak sebanyak 19 orang pemain sejak bulan Oktober lalu. Guna melihat kesiapan tim, menurut rencana PSIR akan menyelenggarakan turnamen MNC Cup yang akan diselenggarakan di Rembang dengan 4 tim peserta, yaitu PSIR, Persiku Kudus, PSIS Semarang dan Persikabo Kab.Bogor. Turnamen rencananya akan diselenggarakan pada tgl. 26-30 November 2011di stadion Krida Rembang.
Daenuri mengungkapkan, selain sebagai ajang persiapan tim, turnamen ini merupakan referensi evaluasi akhir terhadap tim PSIR yang akan berlaga di kompetisi liga divisi utama PSSI, karena manajemen PSIR berencana untuk memulangkan pelatih Jorge Amaya, jika format final tim utama PSIR tidak dapat berprestasi maksimal dalam ajang turnamen tersebut.
Daenuri mengatakan, untuk susunan tim manager teknik PSIR, sesuai dengan format liga Indonesia divisi utama PSSI telah terbentuk yaitu : Corporate Secretary/Sekretaris klub : M CharisKurniawan, S.IP, Manager tim Utama : H. Siswanto, S.H, Pelatih Kepala: Jorge Amaya Villalobos / Haryanto, SE (Alternatif), Asisten Pelatih1 : Haryanto, SE dan Asisten Pelatih 2 : Bambang "Max" handoyo.
Rembang-Belum terbentuknya kerangka inti skuad PSIR sampai saat ini antara lain disebabkan jajaran pelatih belum bisa menentukan siapa saja nama-nama pemain yang ditunjuk sebagai starter. Padahal PSSI menjadwalkan kick off level kompetisi 2011-2012 tanggal 10 Desember mendatang, kurang dari tempo satu bulan.
Manajer tekhnik PT Bina Putra Allam Persada (BPAP) Siswanto, disela road show PSIR di lapangan desa Karangharjo Kecamatan Kragan, menegaskan anak asuh pelatih Amaya masih butuh melakukan ujicoba, sedikitnya dua kali lagi. Khususnya dengan tim selevel atau bahkan di atas PSIR, untuk bahan evaluasi menyusun dan menetapkan kerangka inti tim.
Lanjut Siswanto, sebagai pelatih tentunya Amaya harus bisa meramu pemain yang saat ini sudah diikat kontrak untuk dipersiapkan menjalankan strategi bermain yang berbeda. Pasalnya jika Amaya hanya fokus pada satu bentuk permainan saja tentu mudah dipatahkan pelatih tim lawan yang mengetahui titk lemah strategi tersebut.
Ditambahkan, kemungkinan besar lawan latih tanding PSIR berikutnya yaitu Madiun FC dalam partai kandang dan Tandang, diteruskan melawat ke Blitar. Diharapkan dari sisa ujicoba tersebut Amaya sudah bisa menentukan siapa saja pemain yang diplot sebagai starter.
Sementara itu Direktur Administrasi PT BPAP, Charis Kurniawan menerangkan, pada kompetisi 2011-2012 ini PSIR masuk grup 2 bersama 10 kesebelasan dari Jateng, Jabar dan DIY. Terdiri Persiku Kudus, PSIS Semarang, Persis Solo, PPSM Magelang, Persitema Temanggung, PSCS Cilacap, Persita Tangerang, Persikabo Kabupaten Bogor, Persikab Kabupaten Bandung dan PSS Sleman.
Ditambahkan, jajaran direksi dan manajemen saat ini sedang merampungkan urusan kontrak pemain. Selanjutnya mengadakan launching PSIR Rembang, berikut mengumumkan struktur organisasi PT BPAP yang dipercaya mengelola tim PSIR yang berjuluk laskar dampo awang.
Rembang-Direksi dan manajemen PT Bina Putra Allam Persada (BPAP) PSIR Rembang segera mengagendakan sejumlah persiapan, setelah PSSI mengumumkan level 2 kompetisi tahun ini bergulir mulai 10 Desember mendatang..
Direktur Marketing PT BPAP Wahyu Adi Hermawan menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menyusun jadwal pelaksanaan launching pemain yang memperkuat PSIR pada musim kompetisi ini. Sekaligus akan diumumkan struktur organisasi PT BPAP selaku pengelola tim PSIR. Setelah launching tim PSIR, divisi administrasi segera mendaftarkan nama-nama pemain ke PSSI.
Terpisah, pelatih kepala PSIR Amaya menjelaskan Skuad PSIR masih kekurangan pemain pada posisi kiper, bek dan penyerang yang handal. Mengingat kompetisi tinggal satu bulan lagi dan butuh persiapan matang, maka jajaran pelatih menghendaki tambahan pemain dipenuhi secepatnya, karena perlu waktu untuk beradaptasi dengan pemain lama, utamanya guna menyiapkan kerja sama tim di lapangan.
Semetara itu Direktur Adiminstrasi PT BPAP Charis Kurniawan menyebutkan, pihaknya telah mengikat kontrak 19 pemain yang memperkuat PSIR, dengan nilai variabel sesuai hasil nego. Semua pemain termasuk generasi muda lokal Rembang yang direkrut, setiap bulan menerima gaji sesuai dengan nilai kontrak.
Saat dimintai tanggapan atas permintaan pelatih Amaya yang masih butuh 3 pemain lagi, Charis menyatakan sedang mempertimbangkan, karena manajemen masih membuka lowongan. Namun kemungkinan akan menambah untuk posisi kiper dan striker, pasalnya barisan tengah PSIR kelebihan pemain sehingga gelandang bertahan bisa ditarik ke belakang ditempatkan sebagai stoper.
Rembang-Untuk mendekatkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pemain yang tergabung dalam skuad PSIR, manejemen PT Bina Putra Allam Persada (BPAP) menjadwalkan road show keliling kecamatan, Khususnya di kecamatan yang mempunyai Sekolah Sepak Bola (SSB).
Direktur Marketing PT BPAP, Wahyu Adi Hermawan menjelaskan, agenda road show pemain PSIR ke SSB merupakan arahan dari Bupati Rembang H Moch Salim, selaku penasehat tim. Management menginginkan nama-nama dan wajah pemain PSIR lebih dikenal dan diakrabi oleh warga Rembang.
Menurut Adi demikian panggilan akrabnya, road show diagendakan mulai pekan depan, dilaksanakan tiap Rabu sore. Seluruh pemain PSIR dihadirkan untuk menghibur warga kecamatan yang didatangi, sekaligus memberikan pengetahuan tekhnik dasar bermain bola kepada siswa SSB.
Adi menambahkan, road show digelar bertahap, sesuai pembagian wilayah. Pertama di kawasan timur, meliputi kecamatan Kragan, Sarang dan Pamotan. Berikutnya di kecamatan Lasem, seterusnya Rembang dan terakhir di Sulang.
Agar kegiatan road show berlangsung meriah, waga diminta hadir menyaksikan untuk memberikan dukungan sekaligus guna menumbuhkan semangat ikut memiliki tim PSIR yang akan berlaga pada level 2 kompetisi PSSI tahun 2011-2012.
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk monodualisme, yaitu makhluk yang disatu sisi merupakan makhluk individu dan disisi lain merupakan makhluk sosial. Hal ini tertuang dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti kita tahu manusia mempunyai dua kepentingan yang bersifat pribadi (individu) dan kepentingan bersama (sosial). Melihat hal itu, dalam kehidupan kita sering menjumpai bahwa antara dua sifat (individu dan sosial) kadang terjadi benturan.
Mungkin diantara kita terkadang dibingungkan oleh dua pilihan yang keduanya benar-benar penting. Misalnya pada saat itu kita sedang sakit dan harus pergi ke dokter (individu) dan disaat yang sama, kita (ibaratkan saja kita sebagai ketua RT) ada kepentingan rapat di Balai Desa. Kedua hal tersebut sebenarnya sama-sama penting. Tapi apakah mungkin dalam keadaan sakit kita tetap menghadiri kegiatan rapat tersebut? Secara otomatis kita lebih mementingkan pergi ke dokter untuk berobat. Dan mewakilkan posisi kita sebagai ketua kepada wakil ketu RT atau pengurus yang lain. Karena memang kesehatan kita lebih penting walaupun acara rapat tersebut juga penting karena kita adalah ketua RT.
Tapi coba kita melihat ke hal lain. Disaat suatu hari kita bersiap untuk datang ke tempat les (kursus) mengendarai mobil misalnya, karena rencana kedepan kita akan bekerja dibidang tersebut (sopir). Tiba-tiba saja kita dikabari bahwa saudara kita ada yang meninggal. Tidak mugkin kita akan tetap berangkat ke tempat kursus. Secara otomatispun kita lebih memilih untuk datang kerumah duka untuk sekedar ikut berbela sungkawa dan memberi penghormatan terakhir kepada saudara yang meninggal. Untuk kegiatan kursus kita memilih untuk ijin.
Idealnya :
Terkadang kita tidak sepenuhnya memikirkan hal mana yang lebih penting. Kadang karena malas, atau lebih ingin melakukan kegiatan lain yang lebih seru, lebih asyik, dan lain-lain, pasti ada saja alasan kita untuk meninggalkan suatu acara baik individu maupun kegiatan sosial. Bahkan tidak sering kita berbohong untuk menjadikan alasan dalam meninggalkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Menurut saya, kita sebagai makhluk individu yang juga merupakan makhluk sosial, kita sebaiknya bisa mengkondisikan kegiatan-kegiatan tersebut. Mana yang seharusnya lebih kita pentingkan? Mana yang seharusnya kita hadiri? Mana yang lebih bermanfaat untuk kita?. Kita tidak seharusnya egois. Lebih sering mementingkan pribadi, atau justru lebih suka meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan sosial.
Kita juga seharusnya dapat menyeimbangkan antara kedua sifat tersebut. Seimbang disini bukan berarti kita harus bisa mengadiri kedua hal penting dalam waktu bersamaan, atau melakukan kedua kegiatan dalam waktu yang sama pula. Maksut dari menyeimbangkan antara sifat sosial dan sifat individu disini adalah, kita harus sama-sama mementingkan keduanya. Kita harus bijaksana menentukan mana diantara kedua hal yang bersifat individu dan sosial tersebut yang harus kita lakukan atau laksanakan terlebih dahulu. Keduanya memang sama-sama penting, tetapi diantara hal tersebut tentu salah satunya ada yang lebih penting. Untuk hal penting lainnyapun, kita tidak bisa beralasan untuk meninggalkannya. Kita harus bijkasana dalam menyikapi kedua sifat tersebut.
Mahasiswa STIE YPPI Rembang yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa waktu lalu telah menyelenggarakan kegiatan Outbound For Leadership and Motivation Basic Training (LIMBAT) sebagai pengganti kegiatan OSPEK. Kegiatan Outbound diikuti oleh seluruh Mahasiswa baru dan bertempat di Bumi Perkemahan Karangsari Park Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang selama 2hari.
Eka Febrianto selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyampaikan apresiasi positif atas kerja keras panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Mengingat Outward Training merupakan Tren Methode yang lebih sering digunakan untuk perusahaan dan diakomodasikan oleh banyak instansi akhir-akhir ini. Karena, Outbound Training merupakan salah satu metode sekaligus sarana untuk pembangun atau memperbaharui perilaku manajerial, dan membangun teamwork yang lebih solid, pengendalian emosi dan learning base nature.
Demikian juga dengan Outbound For LIMBAT, tambahnya lagi, semua diformulasikan guna pencapaian kekompakan yang dibalut dalam nuansa silaturahim dan rekreatif serta jauh dari nilai-nilai arogan dan perploncoan mahasiswa sebagaimana yang sering kita jumpai pada kegiatan OSPEK di beberapa perguruan tinggi.
Kemudian dikatakan Ketua panitia Outbound For LIMBAT, Febri Purwanto bahwa diselenggarakannya kegiatan ini juga sebagai sarana untuk intelegency building and Motivation Building. Kegiatan ini juga telah dilaksanakan rutin ditahun-tahun sebelumnya. Dan diaharapkan akan tetap terlaksana pada tahun-tahun selanjutnya.
Kegiatan dibuka pada sore hari (1/10) oleh Muhammad Tahwin SE.Msi . Pada hari kedua (2/10), seluruh peserta yang telah terbentuk menjadi 12regu mengikuti kegiatan outbound menuju pos-pos yang telah disiapkan panitia. Pada setiap pos disediakan sebuah game yang mana setiap grup harus dapat memfilosofikan game-game tersebut dalam suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi khususnya bidang managemen dan akuntansi. Acara ditutup dengan diadakannya game besar (game antar kelompok) setelah itu dilanjutkan pengumuman hasil perolehan grup terbaik, peserta terbaik dan panitia terbaik oleh Pujianto.
“Regu Cucak Rowo” sebagai regu tebaik dalam Oubound For LIMBAT
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Rembang baru-baru ini mengirim 2 anggotanya untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Salatiga yang juga diikuti oleh 35 Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah selama 2 hari.
E. Risangsoko CH
Menurut Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang melalui kasi Peningkatan Kapasitas, E. Risangsoko CHbahwa penyelenggaraan pemerintahan di daerah akan menjadi kuat apabila Satpol PP kabupaten / kota diperkuat.Oleh karena itu diklat tersebut dimaksudkan untuk peningkatan kualitas SDM Satpol PP dalam upaya peningkatan / penguatan kinerja Satuan. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Bidang Pengembangan Kapasitas Satpol PP Provinsi. Menurut laporan kedua peserta diklat tersebut, dalam sambutan Kasatpol PP Provinsi Jawa Tengah Arif Irwanto m.ssi menyampaikan tujuan diklat tersebut adalahmemberikan bimbingan dan pengetahuan teknis bagi anggota Satpol PP Kabupaten / Kota dalam mendukung Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas anggota Satpol PP dalam melaksanakan tugas di bidang penegakan Peraturan Daerah Tersebut.
Beberapa materi yang diberikan dalam diklat tersebut diantaranya menitikberatkan pada penegakan Peraturan Daerah baik provinsi maupun Kabupaten / Kota serta pengoptimalan fungsi PPNS dalam mendukung kegiatan penegakan tersebut. Pemberian materi diklat tersebut selain oleh Polisi Pamong Praja Prov. Jawa Tengah juga diisi dari dinas instansi terkait diantaranya dari POLDA Jateng, Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa tengah, Badan Pelayanan Metrologi Legal wilayah Semarang.
Diharapkanhasil dari kegiatan pelatihan tersebut akan semakin meningkatkan kemampuan anggota Satpol PP dalam melaksanakan tugas pokok dari fungsinya sebagai aparat pencipta kondisi ketentraman dan ketertiban, penegakan perda dan perlindungan masyarakat sesuai dengan PP no.6 tahun 2010. (Ratri)